Laman

Rabu, 25 Agustus 2010

LEADERSHIP

OLEH: A. FAUZAN ROFIQ

MOTTO :
"لا اسلام الا بالجماعة ولا جماعة الا بالإمارة ولا امارة الا بالإمامة ولا امامة الا بالطاعة"
"الإمام رئيس القوم وخادمهم"



PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Sebuah organisasi tak pernah lepas dari kebutuhan manajemen, sebab dengan manajemen itulah organisasi tersebut akan sukses dan mencapai tujuannya. Namun sehebat apapun manajemen yang digunakan jika tidak didukung dengan kepemimpinan yang memadai, maka organisasi tersebut akan mengalami kegagalan dalam mencapai tujuan. Tidaklah berlebihan kiranya bila dikatakan bahwa kepemimpinan (leadership) merupakan salah satu faktor penting bahkan kunci kesuksesan sebuah organisasi (leadership is the key to anagement).
Menurut Ordway Tead dalam bukunya “The Art of Administration”, kepemimpinan dapat dirumuskan sebagai segala aktivitas mempengaruhi orang lain untuk bekerjasama menuju suatu tujuan yang diinginkan. Dengan kata lain, kepemimpinan adalah suatu bentuk seni pembinaan kelompok melalui human relation dan motivasi yang tepat sehingga tanpa adanya rasa takut mereka mau bekerjasama untuk memahami dan mencapai segala apa yang menjadi tujuan organisasi.
Dari pengertian di atas, dapat dipahami bahwa inti kepemimpinan adalah tenaga yang dapat menimbulkan kegiatan dalam hubungan antar manusia, membimbing dan membina kegiatan-kegiatan itu, mengembangkan dan menyatukannya dalam rangka mencapai tujuan yang telah disepakati. Dengan pengertian lain, kepemimpinan memiliki tiga unsur penting, yaitu:
 Kemampuan mempengaruhi
 Kemampuan menggerakkan
 Kemampuan mengarahkan dan mencapai tujuan

KEPEMIMPINAN DAN MACAMNYA
Pemimpin dalam artian leader dituntut memiliki kemampuan menciptakan ide-ide baru yang kreatif dan inovatif, menjadi motivator, fasilitator, stabilisator, mobilisator, dan sebagainya. Kepemimpinan dapat dibedakan menjadi :
 Kepemimpinan birokrasi
 Kepemimpinan organisasi sosial-politik
 Kepemimpinan keagamaan
 Kepemimpinan pribadi

FUNGSI KEPEMIMPINAN
Secara umum, kepemimpinan mmemiliki 6 (enam) fungsi :
1. Fungsi pengembangan imajinasi, yaitu mengembangkan imajinasi anggota dan bawahannya sehingga mereka bisa memiliki kepekaan terhadap masalah yang sedang dan mungkin terjadi.
2. Fungsi pengembangan kesetiaan dan integritas, yaitu bertanggung-jawab untuk mengem-bangkan kesetiaan anggota terhadap organisasi atau lembaga serta menumbuh-kembangkan rasa setia kawan dan kebersamaan di antara sesama anggota (soliditas dan solidaritas)
3. Fungsi pemrakarsa kegiatan, yaitu mampu merencanakan dan mengarahkan berbagai kegi-atan organisasi. Setiap rencana dirumuskan sedemikian rupa sehingga mudah untuk dilaksa-nakan dan bisa diterima oleh bawahan dan anggota, dan benar-benar sesuai dengan tujuan yang ada.
4. Fungsi pelaksanaan keputusan, yaitu dapat melaksanakan keputusan secara bijaksana, tepat waktu dan tepat sasaran.
5. Fungsi pengawasan, yaitu mengawasi setiap kegiatan agar tepat waktu, tepat sasaran, mela-lui cara yang efektif dan efisien.
6. Fungsi pengintegrasian kegiatan, yaitu mampu mengkoordinasikan dan mengintegrasikan se-gala kegiatan ke dalam satu-kesatuan yang utuh, saling kait-mengkait diarahkan pada tujuan organisasi.

KETERAMPILAN KEPEMIMPINAN
Minimal, seorang pemimpin harus memiliki dua keterampilan, yaitu keterampilan teknis (technical skill) dan keterampilan manajerial (managerial skill). Selain itu tentunya harus me-miliki kemampuan intelektualitas yang memadai sehingga bisa mendukung keduanya. Ada yang mengatakan bahwa kedua keterampilan tersebut tidak sempurna tanpi dilengkapi dengan keca-kapan kemanusiaan (humanity skill). Keterampilan teknis berhubungan dengan kegiatan dan tindakan yang bersifat operasional dan lapangan, sedangkan keterampilan manajerial berhubu-ngan dengan cara mempengaruhi dan menggerakkan orang lain, mengabil keputusan, menentu-kan kebijakan, membina, mengembangkan dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan yang ada; yang direncanakan, yang sedang dan akan dilaksanakan. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi, maka semakin dituntut untuk memiliki dan menguasai keterampilan mana-jerial dan konseptual yang lebih besar dibanding dengan keterampilan teknis dan operasional.

TIPE-TIPE KEPEMIMPINAN
Tipe Otokratis :
 Menganggap organisasi milik dirinya sendiri
 Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
 Menganggap bawahan sebagai alat/robot semata
 Anti kritik
 Terlalu tergantung pada kekuasaan formalnya
 Memaksakan kehendak dan menghukum
 Tidak menghormati hak-hak oramng lain
Tipe Militeris :
 Lebih sering menggunakan sistem pemerintah
 Selalu bergantung pada pangkat dan jabatannnya
 Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan
 Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku pada bawahan
 Sulit menerima teguran dan kritikan
 Menyukai ceremonial dalam berbagai keadaan
Tipe Paternalistis :
 Menganggap bawahannya sebagai anak kecil
 Bersikap terlalu melindungi (overly protective)
 Jarang memberikan kesempatan bagi bawahannya untuk mengambil inisiatif dan keputusan
 Sering bersikap maha tahu
Tipe Kharismatik :
 Memiliki daya tarik dan simpatik yang besar
 Diberkahi (supernatural powers)
 Punya sugesti yang tinggi
 Kekayaan, umur, kesehatan dan postur tubuh
Tipe Demokratis :
 Bertitik tolak pada kemanusiaan dan manusiawi
 Bisa mensinkronisasikan antara kepentingan pribadi dan organisasi
 Senang menerima saran dan kritik
 Dalam mencapai lebih menutamakan team work dan musyawarah mufakat
 Memberikan kesempatan pada bawahannya untuk berinisiatif, berkreasi, bahkan perbuatan salah dianggap sebagai proses
 Berusaha agar bawahannya lebih sukses daripada dirinya
 Tidak statis dan giat mengembangkan bakat serat kapasitas pribadinya sebagai pemimpin
Tipe Liberal :
 Kurang bertanggung-jawab
 Bebas tanpa pengendalian
 Percaya berlebih-lebihan kepada bawahannya tanpa pengarahan dan bimbingan

ASAS-ASAS KEPEMIMPINAN
1. Taqwa
2. Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangon karso, tut wuri handayani (memberi suri teladan pada bawahannya, ikut bergiat serta menggugah semangat bawahannya, sanggup mempe-ngaruhi dan memberikan dorongan dari belakang)
3. Waspada purba wasesa (selalu awas dan siap memberikan koreksi)
4. Ambeg prama arta (dapat memilih dengan tepat mana yang harus didahulukan)
5. Prasja (sederhana tidak berlebih-lebihan dalam sikap dan tingkah laku)
6. Satya, gemi nastiti (setia, dan berhati-hati dengan segala kesadaran tinggi)
7. Belaka, legawa ( kemauan, kerelaan dan keikhlasan, keberanian dan berlapang dada penuh toleransi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar